Ratusan Penjahat di Australia Ditangkap Setelah Pergerakannya Diikuti Lewat Aplikasi
App itu kemudian disebarkan secara tidak sengaja oleh pelaku pengirim narkoba yang sedang dalam pelarian asal Australia Hakan Ayik, setelah dia mendapatkan app itu dari seorang agen yang menyamar.
Ayik (42 tahun) merekomendasikan penggunaan app itu kepada teman-temannya sesama kriminal yang membeli HP yang sudah diisi dengan app ANOM di pasar gelap.
App ini memungkinkan mereka mengirim pesan, merekam video dan juga mengirim pesan tersembunyi.
Polisi mengatakan dalam beberapa kasus diperlukan waktu beberapa bulan untuk menemukan siapa yang menggunakan peralatan dan app tersebut.
Kepala Kepolisian Australia Commissioner Reece Kershaw mengatakan Ayik sekarang sudah jadi pusat perhatian dan sebaiknya menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Australia.
"Melihat ancaman yang dihadapinya, sebaiknya dia menyerahkan diri kepada kami secepat mungkin," katanya.
"Dia salah seorang koordinator dari peralatan ini, jadi pada dasarnya dia yang menjerumuskan teman-temannya sendiri," jelas Commisioner Reece.
Polisi mendatangi empat ribu lokasi minggu ini dalam penyelidikan yang begitu besarnya, sehingga AFP menunda operasi lain, kecuali soal perlindungan anak dan kontra terorisme.
Lebih dari 200 anggota mafia dan juga gembong penjahat motor gede ditangkap di Australia dalam operasi terbesar yang pernah dilakukan
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka