Ratusan Perempuan IS Dibebaskan Dari Kamp Pengungsi al-Hawl Suriah


. (ABC News)
Seorang wanita lain, Um Anas, mengatakan bahwa ia akan pulang ke Raqqa — kota yang pernah menjadi ibukota IS.
Saya bersyukur bisa pulang dan sekarang bisa mengurus diri sendiri. Kami senang bisa keluar dari al-Hawl," katanya.
"Kami hidup di sebuah rawa, di mana kami merasa haus, lapar, buruk sekali kondisinya."
Pembebasan kemarin ini tampaknya merupakan gelombang pertama pembebasan pengungsi dari al-Hawl yang akan diteruskan di minggu-minggu mendatang.
Kamp pengungsi itu sekarang menampung sekitar 73 ribu orang termasuk paling sedikit 20 warga Australia.

Salah satu pejabat yang menangani pembebasan ini, Faroq al Mashee, mengatakan ia memiliki harapan tinggi terhadap para perempuan yang dibebaskan yang sekarang tinggal di kawasan Suriah yang dikuasai oleh kelompok Kurdi.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan