Ray Animale, Pengarah Gaya Binatang untuk Syuting Film
Piton pun Patuh Merayap di Atas Kepala Artis
Selasa, 26 Juni 2012 – 06:06 WIB
Suami dokter spesialis anak dr Syarifah Hanim SpA itu juga menolak disebut pawang. "Saya belajar secara otodidak dan tidak mengkhususkan diri pada satu jenis binatang saja," katanya.
Ray dikenal di kalangan sutradara film di Jakarta sebagai animal director. "Kalau secara langsung membuat film, saya belum pernah. Saya hanya mengarahkan gaya sesuai yang diminta sutradara," kata pria yang pernah kuliah di sinematografi Institut Kesenian Jakarta itu.
Hampir semua binatang pernah dia arahkan. Mulai gajah, cheetah, babi hutan, tikus got, ular, elang, anjing, sampai kupu-kupu. "Sekilas sederhana, tapi membuat anjing mau (maaf) kawin di depan kamera itu sulit lho," tuturnya, lantas tertawa.
Ray terjun di profesi itu sejak awal 1990-an. Awalnya, dia hanya pencinta binatang. Kebetulan binatang peliharaannya sering dipinjam temannya untuk properti syuting. "Karena khawatir, ya saya ikuti di lokasi," ujarnya.
Ray Animale mampu membuat berbagai satwa luwes bergaya di depan kamera. Dia bukan dokter hewan, tetapi piawai jadi tukang potong taring musang.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor