Rayakan Iduladha di Surabaya, Hasto Ceritakan Dialog Religi Jokowi dan Bu Mega

Rayakan Iduladha di Surabaya, Hasto Ceritakan Dialog Religi Jokowi dan Bu Mega
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada perayaan Iduladha di di Masjid Al-Huda, Teggumung Wetan, Surabaya, Jumat (1/9). Foto: DPP PDIP for JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri perayaan Iduladha 1438 Hijriah di Masjid Al-Huda, Teggumung Wetan, Surabaya, Jumat (1/9). Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga ikut hadir pada acara itu.

Dalam kesempatan itu, Hasto diberi kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan tentang spirit perayaan Iduladha. Politikus asal Yogyakarta itu lantas menceritakan dialog antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jelang pembentukan Kabinet Kerja pada 2014.

Dialog antara Presiden Kelima RI dengan Presiden Ketujuh RI itu membahas tentang Ketuhanan yang Maha Esa yang juga sila pertama Pancasila. Ketuhanan yang dimaksud adalah ketuhanan yang berkebudayaan, penuh toleransi, berbudi pekerti, tanpa egoisme.

Di hadapan warga dan tokoh masyarakat, Hasto menuturkan, Megawati dan Jokowi lalu berdialog soal bagaimana membumikan sila Ketuhanan Yang Maha Esa demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Dalam dialog itu, Jokowi bertanya kepada Megawati tentang soal bagaimana susunan kabinet akan dibentuk.

Megawati mengingatkan Jokowi bahwa Republik Indonesia didirikan dengan perjuangan, tetesan keringat, darah dan air mata. Megawati lantas membeber kalangan yang punya jasa besar.

Salah satu yang punya peran penting adalah ulama.Diawali 1912, ada KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Selanjutnya pada 1926 KH Hasyim Asy’ari mendirikan Nahdatul Ulama.

Kemudian pada 1927 ada Partai Nasional Indonesia (PNI). Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945, Bung Karno membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kini bernama TNI.

Hasto menambahkan, Megawati di hadapan Jokowi menegaskan, jika keempat kekuatan itu bersatu maka ‎Indonesia akan memiliki masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, Megawati juga mengingatkan Jokowi bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah agama yang membangun peradaban melalui tradisi perdagangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News