Rayakan Imlek, Hasto PDIP Singgung Pembumian Pancasila

Rayakan Imlek, Hasto PDIP Singgung Pembumian Pancasila
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merayakan Hari Raya Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2). DPP PDI Perjuangan

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan turut merayakan Hari Raya Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2). Imlek itu dirayakan dengan berdoa dan menyuarakan semangat warga etnis Tionghoa ikut membangun Indonesia berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) berbasis gotong royong.

Perayaan itu dilaksanakan secara virtual dari Gedung Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) yang dipimpin Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Kepala BKNP Aria Bima turut hadir mendampingi Hasto di acara tersebut.

Hasto mengingatkan bahwa Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden RI Kelima melakukan langkah bersejarah berdasarkan ideologi Pancasila dengan menetapkan Imlek sebagai Hari Libur Nasional.

Hasto mengatakan keputusan Megawati itu bermakna sangat luas. Di satu sisi, hal tersebut merupakan pengakuan atas kepeloporan tokoh Indonesia beretnis Tionghoa dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Ibu Megawati dan keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan selamat Hari Raya Imlek. Untuk seluruh yang merayakan di tahun macan air ini, semoga kita dapat keberkahan, kita dapat bersama keluar dari berbagai persoalan pandemi," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu juga menerangkan Megawati Soekarnoputri menginginkan PDI Perjuangan menjadi Rumah Kebangsaan Indonesia Raya. Karena itu, PDIP merayakan hari besar nasional, seperti Imlek.

"Bukan hanya Imlek yang kami rayakan. Tetapi kami rayakan juga hari lahir NU, hari lahir Muhammadiyah kami rayakan, hari lahir PDI Perjuangan tentunya, Natal, Nyepi. Dan di bulan puasa di Rumah Budaya ini, juga kami angkat nilai Islam sebagai rahmatan lilalamin selama sebulan penuh," urai Hasto.

Alumnus UGM itu juga menyampaikan betapa tegasnya sikap Megawati mengenai keberagaman. Menurut Hasto, semua bisa memahami prinsip itu ketika PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika diusung calon gubernur DKI Jakarta.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat menyinggung betapa tegaknya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merawat keberagaman. Hasto mencontohkan dari kasus Basuki Tjahaja Purnama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News