RCEP Mendorong Industri Menjadi Mata Rantai Pasok Dunia

RCEP Mendorong Industri Menjadi Mata Rantai Pasok Dunia
Ilustrasi: Kawasan industri. Foto: ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian

“Indonesia tidak dapat memanfaatkan input yang lebih efisien dari luar negeri sementara ekspor didominasi oleh sumber daya alam sebagai input negara lain. Ini terjadi karena yang diekspor sebagai besar adalah raw commodity,” jelasnya.

Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perindustrian Antonius Yudi Triantoro  mengatakan, main feature RCEP adalah mendorong perluasan dan pendalaman mata rantai pasok di kawasan.

Menurut dia, bahan baku/bahan intermediate yang berasal dari negara anggota RCEP lain dapat dipertimbangkan sebagai bagian originalitas produk negara yang memproses, sehingga mempermudah dalam memperoleh tarif preferensi.

Hal itu mendorong regional supply chain yang mana akses bahan baku makin terbuka dan dipermudah, serta pembentukkan regional production hub.

Dia menjelaskan, manfaat RCEP bagi Indonesia adalah mendorong tumbuhnya industri yang menjadi bagian dari mata rantai pasok dunia.

“Indonesia menjadi bagian dari jaringan produksi regional (regional value chain), di mana ada kemudahan mendapatkan bahan baku dan ketentuan asal barang (rules of origin) yang fasilitatif. Indonesia juga dapat memanfaatkan program Kerja sama Ekonomi dan Teknis,” jelasnya.

Antonius menambahkan, RCEP masih harus menunggu proses ratifikasi terlebih dahulu.

Sambil menunggu ratifikasi, ada sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia ketika RCEP sudah mulai diimplementasikan.

Perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News