Reaksi Andi Akmal Soal Impor Pangan Meningkat dan Produksi Perikanan Terganggu

Polemik impor garam ini, menurut akmal tidak ada terobosan yang signifikan baik dari sisi industrialisasi maupun dari sisi pembinaan produksi garam rakyat sehingga terjadi peningkatan kualitas yang signifikan.
Menurut Akmal, impor garam tidak berujung penyelesaiannya. Polemik masih seputar garam industri dan garam konsumsi.
Begitu juga gula, tambah Akmal, persoalannya lebih kompleks dibandingkan dengan garam.
Saat ini, kenaikan importasi sangat signifikan yakni 1,93 juta ton atau naik 42,96% dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2020. Kuartal awal tahun lalu, importasi gula tercatat sebanyak 1,34 juta ton.
Dia mengatakan persoalan gula lebih rumit lagi dari garam. Selain kelembagaan, lahan, sarana prasarana produksi hingga tata niaga, semua memiliki kerumitan tersendiri.
Menurut Akmal, perlu ada evaluasi mendalam setiap komoditas pangan agar terjadi kemajuan bertahap tapi pasti. Saat ini semua serba tidak pasti pada tata kelola pangan nasional ini.
Untuk itu, Akmal meminta pemerintah selalu meningkatkan kewaspadaan dari waktu ke waktu pada persoalan pangan ini.
“Karena ke depannya, negara yang unggul adalah yang tahan terhadap kebutuhan pangan, energi, kesehatan dan teknologi tnformasi,” ujar Andi Akmal.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Anggota Komisi VI DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah meningkatkan kewaspadaannya terhadap stabilisasi pangan, bukan saja terhadap ketersediaan di pasaran.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan