Reaksi Menhan dan Prof Jimly Ditanya NKRI Syariat

Reaksi Menhan dan Prof Jimly Ditanya NKRI Syariat
Sejumlah tokoh membacaka putusan Ijtimak Ulama IV di Hotel Lorin, Sentul, Jawa Barat, Senin (5/8). Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu mengaku belum mengetahui isu NKRI Syariat yang menjadi salah satu poin keputusan Ijtimak Ulama dan Tokoh IV yang dihelat di Hotel Lorin, Sentul, Jawa Barat, Senin (5/8) lalu.

"Saya belum tahu, nantilah. Saya baru dengar," kata Ryamizard menjawab jurnalis di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/8).

Diketahui, pada poin 3.6 keputusan ijtimak tersebut menyatakan 'Mewujudkan NKRI Syariat yang berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci di atas-ayat konstitusi agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara'.

BACA JUGA: Politikus PKB: Kalau Mau Buat NKRI Syariah Jangan di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie justru meminta keputusan ijtimak ulama tersebut jangan disikapi terlalu serius.

"Enggak usah dianggap serius lah. Orang lagi marah, lagi kecewa. Ini kan pemilu sudah selesai secara hukum, tapi secara sosial politik masih perlu waktu. Nanti secara alamiah akan reda," kata Jimly. (fat/jpnn)


Mantan Ketua MK Prof Jimly Asshiddiqie meminta keputusan ijtimak ulama tersebut jangan disikapi terlalu serius dengan wacana NKRI Syariat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News