Reaksi Waketum MUI Soal Santri Tutup Telinga Saat Terdengar Musik

Reaksi Waketum MUI Soal Santri Tutup Telinga Saat Terdengar Musik
Sejumlah santri tampak menutup telinga seakan-akan menolak mendengar musik. Foto: Instagram/Denny Siregar

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelie Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku paham betapa susahnya menghafal Al-Qur'an karena memerlukan dan membutuhkan suasana hati, serta lingkungan yang mendukung.

Hal itu diungkapkan Anwar untuk mengomentari video viral santri yang menutup telinga saat terdengar musik ketika mereka menjalani proses vaksinasi.

"Mereka (para santri, red) jelas-jelas sangat  memerlukan dan membutuhkan suasana hati dan lingkungan yang tenang, yang mendukung. Bahkan, kalau bisa suasana di sekeliling mereka (para santri, red) terasa sunyi agar hati mereka tetap bening," kata Anwar melalui layanan pesan, Rabu (14/9).

Pria kelahiran Sumatera Barat itu menganggap wajar bila para santri sampai menutup telinga ketika ada musik terdengar demi hafalan Al-Qur'an berjalan baik.

"Menurut saya itu adalah hal yang wajar karena memang untuk bisa sukses dalam menghafal Al-Qur'an itu hati dan pikiran tidak boleh terganggu oleh suara-suara berisik," ujarnya.

Menurut Anwar, memang ada orang yang sinis dengan langkah santri menutup telinga ketika terdengar suara musik.

Dirinya pun menantang kelompok yang sinis bisa menghafal Al-Qur'an dalam lingkungan yang berisik.

"Jadi, supaya mereka (kelompok yang sinis, red) tahu bagaimana sulitnya menghafal  Al-Qur'an kalau suasana lingkungan tidak mendukung, apalagi kalau hati serta pikiran terganggu oleh faktor-faktor eksternal seperti suara musik yang keras misalnya," ujarnya.

Wakil Ketua Majelie Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku paham betapa susahnya menghafal Al-Qur'an karena memerlukan dan membutuhkan suasana hati serta lingkungan yang mendukung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News