Realisasi Anggaran Kementan Rendah, Begini Reaksi Johan Rosihan
“Hal ini sangat tidak efisien dan tidak ada perencanaan matang, padahal banyak pelajaran kegagalan dari program cetak sawah baru dan perluasan lahan yang tidak terencana matang,” ujar Johan.
Wakil rakyat yang berasal dari Pulau Sumbawa NTB ini juga mempertanyakan kinerja Kementan dalam hal pengembangan pangan lokal.
Padahal, menurutnya pada akhir tahun 2020 lalu pemerintah telah berjanji akan mengembangkan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal dengan prinsip satu komoditas per provinsi, dengan fokus pada pengembangan enam pangan lokal sumber karbohidrat yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan shorgum.
Namun, saat ini kita lihat tidak ada upaya serius peningkatan produksi pangan lokal sesuai potensi wilayah dan belum ada terobosan pengembangan UMKM pangan lokal.
Selain itu, belum terlihat adanya program edukasi dan promosi pangan lokal yang masif hingga sampai hari ini belum ada perubahan signifikan pada pola konsumsi masyarakat,” ungkap Johan Rosihan.(jpnn)
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan merespons rendahnya realisasi anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) pada per Juni tahun 2021.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fraksi PKS Konsisten Memperjuangkan Kesejahteraan dan Perlindungan Buruh
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Minta Definisi Keluarga di RUU KIA Dilengkapi
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian