Red-Notes Guntur

Oleh: Dahlan Iskan

Red-Notes Guntur
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - HABIS Lebaran nanti Guntur Soekarnoputra menerbitkan buku baru lagi. Tentang operasi intelijen yang pernah ia ketahui di Indonesia, terutama selama Guntur mendampingi ayahnya, Bung Karno, presiden pertama Indonesia.

Rupanya Guntur terus menulis buku. Empat bulan lalu Guntur baru saja menerbitkan buku kedua. Judulnya Catatan Merah.

Dari judul itu Guntur ingin menegaskan betapa pentingnya informasi yang ada di dalam buku. "Ini semacam Red Notes, kalau di negara Barat," ujar Ahmad Basarah, editor buku itu, kemarin.

Baca Juga:

Basarah adalah wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ia juga salah satu ketua DPP PDI-Perjuangan.

Lahir di Jakarta 53 tahun lalu, Basarah menjadi anggota DPR selama beberapa periode. Juga pernah menjadi ketua fraksi PDI-Perjuangan.

Ia merupakan pendorong berdirinya organisasi sayap Islam di partai itu: Baitul Muslimin Indonesia.

Baca Juga:

"Dua tahun terakhir ini Mas Guntur banyak sekali merenung, membaca, dan mengartikulasikan pikirannya lewat tulisan," ujar Basarah.

Tulisan-tulisan putra pertama Bung Karno itu memang menarik. Enak dibaca. Mengalir lancar.

Wanita itu sering ke Istana. Bung Karno sudah menganggap seperti anak angkatnya sendiri. Ternyata dia intelijen Amerika, CIA, yang dipasang di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News