Redam May Day, Pemerintah Kumpulkan Tokoh Buruh
Jumat, 30 April 2010 – 03:16 WIB
Terkait dengan berbagai persoalan pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang ada di lingkungan BUMN, perwakilan Kementerian Negara BUMN berjanji akan membantu Menakertrans dalam mengawal penyelesaian kasus-kasus tersebut. Muhaimin juga menghimbau kepada pengusaha agar memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk bisa merayakan Mayday tanpa merasa terganggu.
"Kalau memang ada yang merasa perlu meliburkan, silakan. Kalau ada yang mau menukar liburnya dengan hari lain, silakan. Tolong semuanya melakukan komunikasi dua arah dengan baik," imbau Muhaimin.
Di bagian lain, Mabes Polri menegaskan, binatang dilarang dibawa dalam peringatan hari buruh Internasional besok. Kerbau, sapi, kambing dan binatang peraga lainnya dikhawatirkan mengganggu ketertiban umum. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang menjelaskan, beberapa alat peraga dalam aksi demo juga bisa dilarang dibawa selama dinilai dapat mengganggu ketertiban umum. "Seperti tulisan spanduknya apa. Kalau kita temukan tulisan spanduk sudah menimbulkan tindak pidana, kita bilang janganlah ini," katanya.
Menurut Edward, khusus untuk penanganan di Ibukota, Polda Metro Jaya telah menyiapkan sejumlah personel untuk menjaga keamanan peringatan yang berlangsung pada, Sabtu (29/4/2010). Bahkan sejumlah objek vital telah diamankan. "Dari Mabes sudah disiapkan personil yang menurut saya sudah sangat cukup. Terutama mengamankan objek vital nanti biarlah Polda Metro (mengumumkan jumlahnya), tapi polri yang menyiapkan tenaga cadangan yang back up seluruh indonesia," katanya.
JAKARTA - Isu demo besar-besaran pada peringatan hari buruh sedunia 1 Mei besok mulai diredam oleh pemerintah. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
BERITA TERKAIT
- Seperti Veteran, Atlet Bakal Mendapatkan Dana Pensiun
- Polri Gelar Operasi Puri Agung Untuk Kawal WWF di Bali
- DPR Bakal Panggil Indra Pratama terkait Kematian Brigadir RA
- Disebut Sewa Buzzer, Bea Cukai Berkomentar Begini, Tegas
- Usut Kasus Korupsi, KPK Periksa Sejumlah Pejabat Bea Cukai
- Saleh PAN Anggap Presidential Club Sulit Terwujud karena Perbedaan Ideologis