Redam May Day, Pemerintah Kumpulkan Tokoh Buruh

Redam May Day, Pemerintah Kumpulkan Tokoh Buruh
Redam May Day, Pemerintah Kumpulkan Tokoh Buruh
JAKARTA - Isu demo besar-besaran pada peringatan hari buruh sedunia 1 Mei besok mulai diredam oleh pemerintah. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi kemarin (29/4) mengundang para tokoh buruh untuk meredam aksi berlebihan pada peringatan May Day tersebut. Pertemuan tertutup yang dilabeli kemitraan tripartit itu diikuti perwakilan pengusaha dan serikat pekerj. Antara lain, Serikat Pekerja Nasional, KSBSI, KASBI, KSPSI, PPMI, KSPI dan sejumlah organisasi lain. Dialog kemitraan itu juga diikuti para pejabat di lingkungan Kepolisian RI, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Negara BUMN.

"Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang terus akan dilakukan regular tiga bulan sekali," ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar ketika ditemui usai menghadiri pertemuan itu.

Muhaimin mengatakan, pertemuan ini terutama digelar untuk memecah kebuntuan komunikasi melalui kegiatan informal. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, mengemuka beberapa persoalan yang selama ini selalu dikeluhkan buruh. Yakni problem outsourcing, jaminan sosial tenaga kerja, pelanggaran perjanjian kerjasama, penanganan mogok oleh kepolisian dan sikap pemerintah dalam bernegosiasi soal ACFTA.      

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengaku menyadari betul bahwa pemerintah perlu mengeluarkan aturan baru mengenai outsourcing . Karena saat ini sudah semakin banyak bentuk-bentuk pelanggarannya. "Aturan yang sekarang kurang memadai. Mudah-mudahan aturan baru ini bisa lebih baik melindungi pekerja," janji pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

JAKARTA - Isu demo besar-besaran pada peringatan hari buruh sedunia 1 Mei besok mulai diredam oleh pemerintah. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News