Rehabilitasi Irigasi Tingkatan Produksi Padi Hingga 8,21 Juta Ton

“Kalau ada bangunan irigasi yang rusak sedikit, saya minta P3A atau kelompok tani untuk segera memperbaiki. Jaringan irigasi agar dipelihara agar awet. Paling tidak umur ekonomisnya mencapai 30 tahun,” tuturnya.
Sarwo Edhy memberikan apresiasi di beberapa lokasi, ternyata tidak sedikit pelaksanaan kegiatan ini dibarengi dengan dukungan secara swadaya, baik dalam bentuk modal kerja maupun barang dari masyarakat tani.
Namun demikian, ia menegaskan, dalam rehabilitasi pihaknya hanya menangani jaringan irigasi yang bermasalah.
“Tidak semuanya. Kadang ada Pemda meminta untuk perbaikan jaringan irigasi, tapi sekedar untuk memperbaiki saluran, padahal fungsinya tidak bermasalah. Ini yang tidak kita inginkan. Kita prioritaskan adalah daerah irigasi yang bermasalah,” tambahnya.
Sarwo Edhy menambahkan, untuk pengelolaan air irigasi dalam kurun waku 4 tahun, pihaknya telah membangun jaringan irigasi tingkat usaha tani dan pengembangan sumber air (model padat karya) oleh petani.
"Jenis kegiatan berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pembangunan irigasi perpompaan, serta pengembangan embung/dam parit/long storage," pungkasnya. (adv/jpnn)
Rehabilitasi irigasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) terbukti berhasil mendongkrak produksi pangan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global