Rekapitulasi C1 BSPN PDIP, Sementara Prabowo - Sandiaga 37%
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap Koalisi Aktivis Masyarakat Anti-Korupsi dan Hoaks (KAMAKH) tidak tahu hukum karena melaporkan sejumlah lembaga survei yang melakukan quick count Pemilu 2019.
Menurut Hasto, hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga sudah taat hukum dan menjalankan prosesnya dengan ilmiah serta bisa dipertanggungjawabkan dari aspek metodologinya.
"Untuk menyampaikan quick count pada jam 15.00, itu sudah sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi. Jadi taat hukum, mereka yang menggugat itu tidak tahu hukum, mereka menggugat itu justru menunjukkan kepentingan politiknya karena dukungan pada paslon 02," kata Hasto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Dia juga mengajak seluruh lembaga survei dan peneliti, harus mempertanggungjawabkan datanya kepada masyarakat. Hal itu untuk menjaga kepentingan nasional dan juga menghindari jeratan pidana.
BACA JUGA: Presiden PKS: Manusiawi jika Sandiaga Sakit setelah Lihat Hasil Hitung Cepat
Di samping itu, kata Hasto, pihaknya juga menantang kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno transparan soal klaim kemenangan. Dia menanyakan transparansi data perolehan suara pemilihan presiden kubu oposisi agar tidak ada pihak saling klaim kemenangan dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Ini bagian transparansi ke publik. Terlalu bahaya untuk urusan strategis, kalau isinya main klaim. Tiga kali yang diumumkan Prabowo itu, datanya berbeda-beda. Tapi, katanya semua sudah fiks," ujar Hasto.
Hasto pun menegaskan data perolehan suara yang ditampilkan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP benar dan siap diaudit. Data BSPN PDIP siap dibandingkan dengan data milik Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, bahkan Partai Gerindra.
Berdasarkan live perolehan suara dari BSPN PDIP hingga pukul 14.10 WIB, perolehan suara Prabowo – Sandi hanya 37 persen.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina