Rekonsiliasi Airlangga-Bamsoet Bukan Bagi-Bagi Kekuasaan

Rekonsiliasi Airlangga-Bamsoet Bukan Bagi-Bagi Kekuasaan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan caleg Partai Golkar, alim ulama Kabupaten Bogor. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Rekonsiliasi sudah terjadi antara tokoh Golkar, yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Namun, kesepakatan yang terjadi pada Jumat (27/9) di Jakarta, bukan berarti bagi-bagi kekuasaan.

Perdamaian mereka merupakan salah satu bagian dari dukungan partai beringin agar situasi politik di Tanah Air, tak bertambah panas. Airlangga menyatakan dengan membaiknya kondisi internal Partai Golkar saat ini, maka Golkar siap untuk terus mendukung dan mengamanakan agenda-agenda kenegaraan.

“Termasuk pelantikan anggota DPR RI dan MPR RI tanggal 1 Oktober nanti. Terkait dengan pemilihan, baik itu di DPR mau pun di MPR, tentunya ini juga menjadi bagian dari konsolidasi Partai Golkar,” ujarnya.

Airlangga tak menyebut tentang adanya kemungkinan pembagian kekuasaan dengan Bamsoet. Namun secara tegas ia menyatakan akan mendukung potensi seluruh kader Partai Golkar yang ada saat ini. Di tubuh Golkar ada beberapa kader muda dari berbagai daerah yang siap untuk diorbitkan menjadi pemimpin di parlemen.

“Tentunya Partai Golkar dengan support dari kader partai seluruhnya, dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas sampai Pulau Rote, kita akan bersama-sama dengan anggota koalisi yang lain mendukung pemerintah. Di tengah situasi seperti ini maka Golkar harus menunjukkan ketenangan berpolitik. Kita mementingkan kepentingan nasional, kepentingan Republik Indonesia,” ujar Airlangga.

Lewat rekonsiliasi dan konsolidasi itu, Airlangga berharap Golkar terus merapatkan barisan untuk menghadapi sejumlah persoalan di Indonesia. Terutama menghadapi peristiwa genting, seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini.

Hal itu sudah diamini oleh Bamsoet seperti dalam pernyataannya kepada media Jumat lalu. “Saya mengambil keputusan hari ini dan menyatakan menghilangkan perbedaan, menghilangkan persaingan dan membangun narasi yang sama di Partai Golkar. Saya bersama ketua umum Airlangga Hartarto saling memahami bila kami berdua kompak maka persoalan apa pun yang dihadapi partai kami bisa diselesaikan,” kata Bamsoet, Jumat lalu.

“Untuk itu saya menyampaikan pada ketua umum Airlangga Hartarto, bahwa saya tetap mendukung beliau menjadi ketua umum pada Munas Desember mendatang,” ucap Bamsoet.

Rekonsiliasi sudah terjadi antara tokoh Golkar, yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News