Rektor Tengah

Oleh: Dahlan Iskan

Rektor Tengah
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di Indonesia, sistem pemilihan rektor diserahkan ke MWA. Karena itu ada MWA yang merasa punya kuasa besar: seperti di UNS Solo. MWA-nya akan ngotot melantik rektor pilihan mereka –abai pada suara menteri. Ngotot.

Sesaat sebelum pelantikan, MWA-nya dibekukan oleh menteri. Sampai sekarang. Pejabat yang tidak menggunakan kekuasaan disebut abai.

Kelebihan menggunakan kekuasaan dinilai diktator. Yang pas tentu yang di tengah-tengah. (*)


Berita Selanjutnya:
Darmawan Wigwam

INILAH cara Pemilu Rektor di ITS Surabaya: populis dikombinasikan akademis. Tanpa mengabaikan ambisi pribadi dan self initiative.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News