Rektor UI Punya Usul Supaya Harga BBM Tak Perlu Naik

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyarankan konsep The Golden Mid-Way bisa menyiasati potensi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut Ari, penggunakan The Golden Mid-Way bisa menjadi solusi krisis energi yang saat ini.
Konsep The Golden Mid-Way merupakan langkah menaikkan harga BBM bersubsidi sekitar 30 persen sampai 40 persen sehingga aktivitas perekonomian seperti pariwisata dan UMKM tetap berjalan dengan baik.
“Persoalannya adalah pertumbuhan ekonomi ini juga didukung oleh subsidi BBM dan subsidi BBM menjadi permasalahan bagi keuangan negara ketika harga minyak dunia naik,” kata Ari di Jakarta, Minggu (29/8).
Selain itu, Ari juga menyarankan agar pemerintah dapat mengontrol volume penyaluran BBM bersubsidi sehingga benar-benar dapat dinikmati oleh masyarakat yang tepat dan berhak.
Hal tersebut sejalan dengan keterangan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu bahwa konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi sangat meningkat dari perkiraan sebesar 23 juta kiloliter hingga akhir tahun menjadi 29 juta kiloliter.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto menilai subsidi BBM bocor atau tidak tepat sasaran sehingga dibutuhkan strategi agar APBN tidak terbebani dan masyarakat tetap bisa melakukan konsumsi.
"Butuh pencerahan-pencerahan agar masyarakat bisa bijaksana dalam menyikapi krisis energi serta opsi harga BBM naik," tegas Hery. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Rektor UI Ari Kuncoro menyarankan konsep The Golden Mid-Way bisa menyiasati potensi kenaikan harga BBM bersubsidi.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran