Relawan Breghas Siap Menangkan Hasto-Wawan: Programnya Konkret untuk Rakyat Yogyakarta

Pria yang pernah mendaftar sebagai calon wali kota Yogyakarta melalui PDI Perjuangan ini menekankan, visi-misi serta rencana kerja pasangan calon nomor 02 sangat pas dan mengena bagi warga masyarakat.
Seperti penanganan masalah sampah, satu kampung satu bidan atau petugas kesehatan, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, revitalisasi kampung wisata, peningkatan UMKM, dan lain-lain.
Selama ini bekerja sama dengan tim kampanye tingkat kota dan tim kesehatan Hasto, BreGHas mendukung pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan, sambang kampung.
Selain itu, di setiap posko BreGHas setiap hari Rabu para relawan mengadakan kegiatan ’Rabu Sehat’ dengan berbagi bubur kacang untuk para lansia, dan membantu perbaikan gizi para balita dengan makanan bergizi.
Memasuki masa akhir kampanye relawan BreGHas melakukan kegiatan tebus murah sembako di beberapa wilayah kampung dan di sekitar poskonya.
“Kami tidak bisa membuat kegiatan akbar yang membutuhkan biaya besar juga, tetapi kami lakukan hal-hal kecil dan sederhana langsung kepada masyarakat. Gotong royong merupakan dasar kami BreGHas bergerak untuk memenangkan Hasto Wardoyo menjadi wali kota Yogyakarta 2025-2030,” pungkas Gunawan Hartono.
Pada pemilihan langsung 27 November 2024 mendatang, BreGHas juga menyiapkan dua relawan saksi yang ditempatkan di masing-masing tempat pemungutan suara di Kota Yogyakarta.(ray/jpnn)
Paguyuban Relawan BreGHas menyatakan komitmen tegas mendukung dan memenangkan Paslon Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan di Pilwakot Yogyakarta 2024.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Yogyakarta Royal Orchestra Gelar Konser Megah di Jakarta
- Aksi Nyata Avoskin Suarakan Hidup Eco Conscious Lewat Trail Run
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PT KAI Buka Suara Soal Penolakan Warga Jogja yang Terdampak Penataan Stasiun Lempuyangan
- Warga Terdampak Rencana Modernisasi Stasiun Lempuyangan Ogah Digusur
- Respons Kebijakan Impor AS Yogyakarta Harus Adaptif