Relief Candi Borobudur dan Rahasia Para Penemu Benua Amerika

Relief Candi Borobudur dan Rahasia Para Penemu Benua Amerika
Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Padahal, sebagaimana ditulis Peter Martyr dalam De Orhe Novo:

"Seorang Christopher Columbus dari Genoa, berjanji kepada Raja dan Ratu Katolik, Ferdinand dan Isabella, untuk menemukan kepulauan yang bersentuhan dengan Hindia, dengan berlayar dari titik paling barat di kepulauannya. 

Ia meminta kapal dan segala perlengkapannya untuk berlayar dan tidak hanya menjanjikan penyebaran agama Kristen, namun juga jaminan membawa pulang mutiara, rempah dan emas dengan jumlah yang melampaui imajinasi paling liar sekalipun."

Tidak diketahui secara pasti, apakah Columbus sadar bahwa dia sebenarnya telah nyasar. Nyatanya memang tak secuil rempah pun yang berhasil dibawa pulang. 

Mungkinkah alasan "saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya," sebagaimana ditulis Columbus sendiri dalam surat tertanggal 7 Juli 1503, hanya agar dia tidak kehilangan muka. Ini berarti dia telah mengelabui penguasa Spanyol.

Hanya saja, merujuk laporan tertulisnya, Columbus yakin sekali telah menemukan Hindia alias kepulauan rempah alias negeri yang hari ini bernama Indonesia--meski sebenarnya dia hanya sampai di benua Amerika. 

Sekadar catatan, Columbus dan rombongannya memang orang Eropa pertama yang "menemukan dunia baru" itu.

Namun, nama Amerika ditabalkan pada benua ini merujuk nama Amerigo Vespuci (1451-1512) yang lebih dalam menjelajahi wilayah itu setelah era Columbus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News