Rencana Munaslub Golkar Meredup, Ini Penyebabnya

Rencana Munaslub Golkar Meredup, Ini Penyebabnya
Mahyudin. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Suara yang menghendaki digelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk melengserkan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical) selaku ketua umum (ketum) meredup. Kubu hasil Munas Bali maupun Ancol telah bersepakat untuk mengurungkan dihelatnya acara tersebut.

"Dua kubu baik kubu Ical maupun kubu Agung telah melakukan rapat pleno dan hasilnya tidak setuju dengan diselenggarakannya Munaslub," ungkap Mahyudin, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar kubu Agung Laksono kepada INDOPOS (Grup JPNN) di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (1/10).

Solusinya, sambung pria yang menjabat Wakil Ketua MPR RI itu, dua kubu partai berlambang pohon beringin itu bersepakat menunggu hasil keputusan Mahkamah Agung (MA).

"Kemungkinan keputusan MA akan keluar pada akhir tahun 2015 ini. Jadi kita sepakat untuk menunggu hasil itu," ujar Mahyudin.

Dia menguraikan alasan Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, yang menyatakan akan digelar Munaslub tahun ini dan tidak melibatkan Agung dan Ical itu sebuah miskomunikasi dan hanya wacana.

Mungkin, kata Mahyudin, Yorrys berpikir bila menunggu hasil keputusan MA, dikhawatirkan ada pihak yang menang dan kalah. Hal ini berimbas Partai Golkar tak akan bersatu.

"Setelah dikaji kembali, bila dalam waktu dekat ini dilakukan Munaslub, itu juga tidak baik dan dapat memungkinkan timbul 'Golkar Perjuangan'," terangnya.

Mahyudin juga menyebut, sebenarnya saat ini asal cepat konsolidasi di tubuh dua Partai Golkar, dapat diyakini pada 2019 nanti, partai identik dengan warna kuning ini akan dapat mengusung calon nomor 1 atau nomor 2.

JAKARTA - Suara yang menghendaki digelar Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk melengserkan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News