Rentetan Teror Terjadi, Bang TB Hasanuddin Bilang Begini
Kaum milenial, ungkap Hasanuddin, adalah korban dari kampanye hitam segelintir orang demi kepentingan politik praktis.
"Sementara para provokator duduk manis menikmati kehidupan dunia. Kenapa tidak mereka saja yang duluan memberi contoh masuk surga?" ujar dia.
Dia menyatakan, banyak orang menganggap bahwa teroris itu bisa tumbuh dan bergerak sendiri atau istilahnya lone wolf.
Namun menurut dia, istilah lone wolf kurang tepat. Teroris tidak tumbuh dengan sendirinya secara otomatis.
"Dia tumbuh karena ada yang membina bahkan dia punya idola sendiri.
Bahwa dia bergerak sendiri, ya, ini kebutuhan taktis saja," jelasnya.
Meski demikian, Hasanuddin mengapresiasi kinerja Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) terutama Densus 88 yang telah bekerja optimal dalam menyikapi teror yang terjadi belakangan ini.
"Namun, mengatasi masalah teroris tidak bisa hanya segelintir orang yang bekerja. Pemberantasan paham radikalisme dan terorisme harus menjadi program nasional dan melibatkan seluruh komponen bangsa," beber dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TB Hasanuddin menilai program deradikalisasi di Indonesia tidak berhasil. Di sisi lain, program deradikalisasi ini mencapai triliunan.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan
- Cerita Tamara Tyasmara Mandapat Teror Seusai Kasus Kematian Dante
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Bersenjata Laras Panjang, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Anggota Jemaah Islamiyah di Palu
- TB Hasanuddin: Perubahan Penyebutan KKB Menjadi OPM Memiliki Dampak Politis