Repnas dan Teater Pandora Ajak Masyarakat Damai Meski Beda Pilihan Politik

Repnas dan Teater Pandora Ajak Masyarakat Damai Meski Beda Pilihan Politik
Aksi teatrikal ludruk berjudul Sumenjab atau Suto Mencari Jabatan hasil kolaborasi Teater Pandora dengan Repnas. Foto: Seamlesscreative

jpnn.com, JAKARTA - Teater Pandora berkolaborasi dengan Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) DKI Jakarta menggelar kampanye politik kreatif lewat aksi teatrikal ludruk berjudul Sumenjab atau Suto Mencari Jabatan.

Ketua Dewan Pembina REPNAS DKI Jakarta Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan, medium kesenian dan kebudayaan seperti pertunjukkan teater bisa menjadi ruang perjumpaan untuk anak muda berdiskusi dan bertukar pikiran secara nyata.

Cara-cara kreatif dan positif seperti ini harus disemarakkan agar anak muda semakin menyadari peran pentingnya dalam masyarakat, sehingga mereka tergerak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing.

"Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, anak muda bisa mendapatkan narasi dan hiburan alternatif di tengah kondisi sosial-politik yang tengah terbelah. Millenial, berbeda dengan generasi yang lebih senior, tentu memiliki cara sendiri dalam melihat dan menikmati politik secara gembira,” ujar Afifuddin di Balai Sarwono Kemang, Jakarta, Minggu (24/2) malam.

Dia menjelaskan,  pementasan "Suto Mencari Jabatan" yang dibawakan oleh Teater Pandora adalah salah satu cara Millenial untuk menyatakan sikap mereka terhadap kondisi sosial-politik yang ada: bahwa apapun yang terjadi, apapun pilihan politiknya, perdamaian dan kolaborasi antarpemuda adalah tetap yang utama."

"Secara mendasar, kegiatan ini merupakan usaha untuk menguatkan persatuan kita: sebuah seruan bagi anak muda untuk "hijrah" dari pesimis ke optimis, dari konsumtif ke produktif, dari perpecahan ke persatuan, dan dari individualistik ke kolaborasi,” ujarnya.

Berbeda dengan gaya realis yang biasa mereka bawakan, Teater Pandora kini "banting setir" dengan membawakan ludruk dan lenong yang sarat dengan guyonan dan kritik sosial.

Mengusung konsep pertunjukan rakyat, penonton bisa menikmati lakon ini dengan santai; sambil duduk lesehan dan menikmati jajanan seperti kacang rebus dan wedangan.

Intinya kami ingin menyampaikan pesan bahwa politik itu cuma sesaat. Jadi, jangan sampai yang sesaat itu merusak pertemanan kita yang selamanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News