Repnas dan Teater Pandora Ajak Masyarakat Damai Meski Beda Pilihan Politik

Konsep acara seperti ini sengaja dipilih agar penonton tidak tegang.
Maklum, tema yang diangkat memang agak berat dan sensitif, yaitu tentang politik! Gaya ludruk dan lenong dipilih karena dirasa dapat menguraikan tema-tema yang berat itu ke dalam cerita sehari-hari yang penuh dengan guyonan, sehingga harapannya penonton bukan hanya terhibur, tapi juga teredukasi.
"Intinya kami ingin menyampaikan pesan bahwa politik itu cuma sesaat. Jadi, jangan sampai yang sesaat itu merusak pertemanan kita yang selamanya," tutur sutradara pertunjukkan Yoga Mohamad.
"Melalui pementasan ini, kami ingin mengajak penonton untuk tertawa sekaligus mikir; bahwa anak muda itu harus pintar, jangan mau dipecah-belah, dan bahwa politik itu dapat dinikmati secara gembira karena ternyata banyak kelucuan dan keluguan terjadi di belakangnya," sambungnya.(chi/jpnn)
Intinya kami ingin menyampaikan pesan bahwa politik itu cuma sesaat. Jadi, jangan sampai yang sesaat itu merusak pertemanan kita yang selamanya.
Redaktur & Reporter : Yessy
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Agomo Budoyo
- RUMI Nilai Pertemuan Prabowo & Megawati Simbol Persatuan bagi Indonesia
- Pengamat: Ada Operasi Politik Menghancurkan Orang-Orang Kepercayaan Presiden Prabowo
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat