Repotnya Memamerkan Lukisan Raden Saleh di Galeri Nasional

Rayu Kolektor agar Mau Pinjamkan Koleksinya

Repotnya Memamerkan Lukisan Raden Saleh di Galeri Nasional
Werner Krauss, Kurator Pameran berpose di depan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Foto: Dhimas Ginanjar/JAWA POS
 

"Biayanya memang sangat mahal. Tapi, kalau tidak diperbaiki, masyarakat Indonesia tidak bisa ikut menikmati lukisan-lukisan luar biasa itu," ujar warga Jerman yang fasih berbahasa Indonesia tersebut.

 

Apakah rata-rata kondisi lukisan Raden Saleh sudah sangat buruk karena termakan usia? Krauss menghela napas, lantas mengangguk. Misalnya, lukisan berjudul Pasangan Jawa yang dipajang berhadap-hadapan dengan lukisan Penangkapan Diponegoro. Lukisan yang dibuat pada 1857 tersebut pernah direstorasi di Singapura 20 tahun lalu, tapi sekarang sudah mulai rusak lagi.

 

Kerusakan juga dialami lukisan Gubernur Van den Bosch yang dibuat pada 1830"1833. Kanvasnya sobek cukup panjang. Beberapa bagiannya juga mulai retak-retak lantaran termakan usia. "Kerusakan bisa karena usia dan saat dibersihkan," jelas direktur Pusat Seni Asia Tenggara Goethe Institut itu.

 

Krauss kemudian menceritakan betapa sulitnya menghimpun lukisan sang maestro hingga terkumpul 85 karya berbagai objek dan ukuran tersebut. Terutama menyangkut keamanan lukisan bernilai jual selangit itu.

Pameran tunggal lukisan Raden Saleh di Galeri Nasional Jakarta pada 3"17 Juni 2012 membutuhkan biaya miliaran rupiah. Pameran pertama setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News