Reresik Malioboro, Setiap Selasa Wage PKL Libur 24 Jam

Reresik Malioboro, Setiap Selasa Wage PKL Libur 24 Jam
Jl Malioboro. Foto: Radar Jogja

jpnn.com, JOGJA - Malioboro adalah Jogja. Belum pernah ke Jogja kalau belum ke Malioboro. Para traveler pun meyakini hal tersebut. Keunikan jalan legendaris di pusat kota Jogja ini begitu ngangeni, membuat kangen siapa pun untuk datang lagi.

Apalagi kini, trotoar atau pedestrian di jalan Malioboro sudah dibenahi. Menjadi tempat yang menarik untuk foto selfie. Merasa memiliki dan menaruh hidup dari mengais rezeki di sini, para pedagang kaki lima (PKL) Malioboro pun tahu diri. Ikut menjaga kebersihan bukan lagi pilihan.

Menjaga Malioboro bersih merupakan kewajiban. Maka para pedagang pun bersepakat, memilih hari untuk bersih-bersih Malioboro. "Inisiatif yang sangat bagus, karena kebersihan dan kesehatan itu bagian penting dalam pariwisata Indonedia," kata Arief Yahya Menpar RI.

"Sebenarnya agama juga sudah mengajarkan, bahwa kebersihan itu separoh dari iman. Di TTCI, travel and tourism competitiveness index, ada 14 pilar yang dilihat dalam menilai daya saing pariwisata dunia. Salah satunya, healty and hygiene! Jadi, standar dunia pun mensyaratkan seperti itu," ungkap Arief Yahya.

Dipilihlah setiap Selasa Wage. Di hari ini, Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro libur 24 jam. Mereka sepakat untuk rutin mengadakan kegiatan bersih-bersih. Setiap 35 hari sekali, akan dilakukan kegiatan Reresik Malioboro. Selama 24 jam pedagang kaki lima akan libur berdagang untuk memberi kesempatan pembersihan.

Kesepakatan ini dicapai pada Rapat Koordinasi Reresik Malioboro Selasa Wage yang diadakan di ruang Rapat Antasena Kompleks Balai Kota Yogyakarta. Hadir dalam rapat tersebut Asisten Walikota, DLH Kota Yogya, Dishub, LLAJ, Satpol PP, Dinas Pariwisata, UPT Malioboro, Komunitas Reresik Sampah Visual Merdekave, dan Garuk Sampah.

Reresik Malioboro Selasa Wage ini dikoordinaikan oleh UPT Malioboro serta melibatkan para pelaku ekonomi di sekitar Malioboro. Juga melibatkan Komunitas Pedagang Kaki Lima Malioboro, Komunitas Becak, Komunitas Andong, Komunitas Lingkungan, DLH Kota, Dishubkominfo, Kepolisian, BPBD, serta masyarakat sekitar.

Bekti Maulana dari Garuk Sampah Jogja mengaku siap mendukung bersih-bersih Malioboro ini. Dia akan mengerahkan 15-20 orang untuk bersih-bersih pedestrian. Komunitas ini dikenal sangat peduli dengan Malioboro. Pernah, gara-gara asyik bersih-bersih sampah di Malioboro, sepedanya "disita" Satpol PP karena ditinggal begitu saja di satu tempat di jalan ini.

Para pedagang pun bersepakat, memilih hari untuk bersih-bersih Malioboro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News