Resmikan Patung Bung Karno di Lemhanas, Megawati Ingatkan Takdir Bangsa Indonesia

Resmikan Patung Bung Karno di Lemhanas, Megawati Ingatkan Takdir Bangsa Indonesia
Patung Bung Karno di Lemhanas. Foto: source for JPNN.com

Menurut Mega, keberadaan monumen Proklamator Bung Karno di Lemhanas ini sangat tepat karena Bung Karno saat menjadi presiden membuat tempat pendidikan yang sekaligus juga tempat pengkajian ilmu.

Karena itu, sambung Megawati, hakikat dari Lemhanas ini untuk dikembalikan kepada rohnya sebagai tempat menimba pengetahuan dan mengkaji kebangsaan yang kuat. Sehingga yang ada di Papua tak akan merasa sentris Papua tapi Indonesia. Begitu juga yang di Aceh dan lainnya.

"Dari sini Bhinneka Tunggal Ika benar-benar dihayati sebagai keberagaman. Tak mungkin Indonesia diseragamkan, dan dalil apa pun kalau itu berlawanan dengan kebinekaan akan gampang diruntuhkan. Kita sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sebagai bangsa yang keberagamannnya luar biasa. Bukan hanya manusianya saja tapi juga resources-nya juga luar biasa," tegas Megawati.

Dia menilai, sosok dan pemikiran Bung Karno sebagai proklamator haruslah diketahui. Dari sisi keilmuan, Bung Karno mendapatkan predikat honoris causa yang jumlahnya sebanyak 23 buah dalam segala ilmu. Bukan hanya politik tapi juga hukum, sosial, budaya dan sebagainya. Predikat honoris causa itu ada dari negara di Eropa, Asia, Afrika dan benua lainnya.

"Jadi alangkah sayang kalau Indonesia malah ingin menenggelamkan nama Bung Karno. Semestinya secara objektif mengetahui siapa sebenarnya sosok Bung Karno ini. Mengapa bisa memerdekakan suatu bangsa yang kemudian disebut Indonesia," ungkapnya.

Mega mengenang, perkataan Bung Karno yang perlu diingat bahwa bangsa ini lemah bila mudah dipecah belah dan diadudomba. "Karena itulah maka penting sekali dikaji dan dipelajari tentang bagaimana kebinekaan dan peratuan itu dibangun dan diperkuat," jelasnya.

Pada kesempatan sama, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan, pembangunan monumen proklamator ini sangat penting untuk mengingatkan bahwa pada 20 Mei 1965 Ir Sokerno meresmikan Lemhanas dan diikuti dengan kualiah umum kursus reguler geopolitik. Hal ini dilakukan Bung Karno dengan dasar pemahaman bahwa seseorang tak bisa membangun bangsa yang kuat tanpa pengetahuan geopolitik.

"Dengan ilmu geopolitik, maka Indonesia bisa memahami politik dunia. Dan dengan ilmu itu, sebagai bangsa akan mampu menapaki tujuan nasional," ujarnya.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa pelajaran geopolitik (ilmu tentang pengaruh faktor geografi terhadap ketatanegaraan) sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News