Respons Bang Saleh Atas Temuan Penularan Covid-19 di Kantor Pemerintah

Respons Bang Saleh Atas Temuan Penularan Covid-19 di Kantor Pemerintah
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Partaonan Daulay berbicara tentang pengetatan protokol kesehatan, setelah menemukan informasi banyaknya klaster penyebaran Covid-19 terjadi di kantor pemerintah di DKI Jakarta.

"Kenapa? Di kantor tersebut cenderung, orang-orang bekerjanya di dalam ruang tertutup dan karena itu kemungkinan org tersebar, terpapar antara satu dan lainnya lebih besar," kata Saleh saat dihubungi awak media, Jumat (18/9).

Misalnya, kata Saleh, rapat kerja di kantor pemerintah perlu memperhatikan jarak antarmanusia. Kalau perlu, tugas kerja yang tidak membutuhkan kehadiran fisik, harus dilakukan secara bergantian.

"Jadi, misalnya pekan ini sepertiga yang fisik, dua pertiga kali kerja dari rumah. Bergantian setiap pekan dan begitu seterusnya. Dengan bgitu, ada upaya secara kongkret untuk mengurangi keramaian di kantor pemerintah itu," ucap dia.

Dari klaster penularan di kantor pemerintah, pasien positif Covid-19 banyak ditemukan di lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ratusan kasus positif ditemukan di kantor Kemenkes.

Selah menduga, temuan itu menjadi konsekuensi dari pekerjaan jajaran Kemenkes. Sebab, kata dia, petugas kesehatan menjadi pejuang terdepan dalam memerangi Covid-19.

"Mereka, kan, termasuk frontliner juga. Mereka tidak hanya kerja di kantor saja, mereka juga terjun ke rumah sakit untuk memeriksa fasilitas di sana. Bahkan, ada yang kerja di rumah sakit dan wisma atlet, itu pekerja dari kantor Kemenkes," ujar dia.

Saleh menduga, kasus tinggi di kantor Kemenkes bukan karena tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Angka tinggi itu karena petugas kesehatan tertular ketika berada di lapangan.

Saleh meminta pengetatan protokol kesehatan di kantor pemerintah. Terlebih lagi, banyak klaster penularan Covid-19 di lingkungan kantor pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News