Respons Peringatan Kedubes AS, IPW: Polri Harus Bersihkan Sarang Terorisme

Menurut dia lagi, dialog dengan eks narapidana terorisme (napiter) aktif dilakukan. Misalnya, Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten pekan lalu melakukan seminar kebangsaan dan agrokultural.
Seminar ini dilakukan untuk mengubah mindset anggota Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri yang sebagian besar adalah napiter. Lewat dialog, diskusi, dan seminar diharapkan para eks napiter bisa mandiri, bisa maju dan yang terpenting bisa membantu mereka untuk keluar dari zona merah.
“Sehingga mereka kembali menyatu dengan masyarakat dan bisa bersahabat dengan aparat untuk menjaga Kamtibmas,” kata dia.
Neta menjelaskan, selain memburu kantong-kantong terorisme, para Kapolda juga perlu aktif membina para eks napiter agar keluar dari zona merah.
"Begitu juga Intelkam Polri jangan sampai kecolongan lagi dari ulah teroris. Dengan pagar betis yang maksimal negeri ini tidak terus menerus menjadi bulan-bulanan aksi terorisme dan radikalisme,” pungkas Neta. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
IPW meminta Polri menyikapi peringatan dini Kedubes AS terkait masih tingginya ancaman terorisme di Indonesia. Polri harus membersihkan sarang-sarang terorisme.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kecam Aksi Pedemo Sandera Polisi Saat May Day, IPW: Seharusnya Diusir bukan Disandera
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH