Restoran Diprediksi Terdampak Harga Tiket Pesawat Mahal

Restoran Diprediksi Terdampak Harga Tiket Pesawat Mahal
Penumpang di Bandara. Ilustrasi Foto: Jawapos.com

jpnn.com, SAMARINDA - Penurunan harga tiket pesawat setelah sempat melambung tinggi belum begitu berdampak di Kaltim. Imbasnya tidak hanya memengaruhi inflasi Januari, tetapi juga pada sektor pariwisata.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Muhamad Nur mengatakan, mahalnya harga tiket maskapai penerbangan terjadi hampir di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Samarinda dan Balikpapan. Mahalnya harga tiket tentunya akan berdampak pada ekonomi biaya tinggi atau high cost economy.

“Jika kegiatan ekonominya memiliki biaya yang tinggi, tentunya kegiatan ekonomi kita tidak akan efisien. Itu akan berpengaruh terhadap harga di pasaran atau inflasi,” ujarnya kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group).

Secara nasional, Bank Indonesia memproyeksi inflasi selama Januari 2019 pada angka 0,5 persen month to month (mtm) dan 3,03 persen year on year (yoy). Salah satu penyebabnya adalah dampak kenaikan harga tiket pesawat.

Sedangkan di Kaltim, inflasi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan I 2019 dibandingkan periode sebelumnya. Naiknya tekanan inflasi kelompok ini dipengaruhi tingginya permintaan terhadap angkutan udara yang diperkirakan terjadi sejak periode sebelumnya.

“Tingginya tekanan inflasi pada periode sebelumnya didorong tingginya permintaan selama periode Natal dan tahun baru,” katanya.

Lebih lanjut, penambahan rute baru ke luar wilayah Kaltim di Bandara APT Pranoto turut mendukung peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Berdasarkan asesmen terhadap risiko-risiko selama triwulan I 2019, inflasi Kaltim diperkirakan berada pada kisaran 3,02 persen-3,42 persen year on year (yoy).

Dampak harga tiket pesawat yang mahal bukan hanya mengerek inflasi tapi juga ke sektor pariwisata, termasuk hotel dan restoran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News