Rezim Trump Tuduh Agen Iran Mengintimidasi Pemilih Pilpres Amerika

Rezim Trump Tuduh Agen Iran Mengintimidasi Pemilih Pilpres Amerika
Presiden AS Donald Trump berbicara pada reli kampanye di Bandara Cecil di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, Kamis (24/9). Foto: ANTARA/REUTERS/Tom Brenner

jpnn.com, WASHINGTON - Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat John Ratcliffe, Rabu (21/10), menyebutkan bahwa Rusia dan Iran sama-sama berusaha mengganggu pemilihan presiden 2020.

"Kami telah memastikan bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh oleh Iran, dan secara terpisah, oleh Rusia," kata Ratcliffe dalam konferensi pers yang diatur dengan tergesa-gesa.

"Kami sudah melihat Iran mengirimkan surat-surat elektronik palsu yang dirancang untuk mengintimidasi para pemilih, menghasut kerusuhan sosial, dan merugikan Presiden Trump."

Ratcliffe mengacu pada surel yang dikirim pada Rabu dan dirancang agar terlihat seperti berasal dari kelompok Proud Boys yang proTrump, menurut sumber pemerintah.

Badan-badan intelijen AS sebelumnya memperingatkan bahwa Iran mungkin ikut campur untuk membahayakan posisi Trump dan bahwa Rusia berusaha membantu presiden petahana itu dalam pemilihan.

Para pakar di luar badan intelijen mengatakan bahwa jika Ratcliffe benar, Iran akan berusaha membuat Trump terlihat buruk dengan meminta perhatian untuk memberi dukungan, juga dengan melancarkan ancaman melalui kelompok itu --yang terkadang melakukan kekerasan.

Surel tersebut sedang diselidiki, dan satu sumber intelijen mengatakan masih belum jelas siapa yang berada di balik aksi pengiriman surat itu.

Beberapa surel disertai dengan sebuah video, yang kebenarannya ditepis oleh para ahli.

Pemerintah Amerika Serikat menyebut ada operasi rahasia oleh agen Iran untuk mempengaruhi hasil pemilu Negeri Paman Sam tersebut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News