Rezim Erdogan, 864 Bayi Dipenjarakan di Turki

Rezim Erdogan, 864 Bayi Dipenjarakan di Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

Sedangkan Erdogan yang dianggap pahlawan umat Islam tapi sisi baliknya justru rajin berhubungan baik dengan ISIS. Hal itu terbukti dengan berbagai catatan yang disajikan oleh media Amerika, New York Post.

“Mengapa media tidak mengungkapkan hubungan Presiden Turki Erdogan dengan ISIS?” kata penulis politik dan aktivis dari Amerika, Kenneth R. Timmerman.

Selama kunjungannya di New York 2017, Erdogan bertemu dengan perwakilan baru AS, Ilhan Omar (D-MN). Juli lalu, para pemimpin media yang dikelola pemerintah meminta orang-orang Turki di seluruh dunia untuk menyumbang kampanye pemilihan ulangnya yang illegal karena mereka bukan warga negara AS atau pemegang kartu hijau.

Tetapi yang paling mengganggu orang Amerika tentang Erdogan bukanlah upayanya untuk mempengaruhi Kongres. Catatan buruknya sebagai pemenjara jurnalis, perang genosida terhadap Suku Kurdi, atau bahkan masjid senilai $ 100 juta yang ia bangun di Lanham, Maryland.

Ini komitmen Erdogan terhadap jihad global, hususnya untuk teroris ISIS. Sejak 2012, dinas intelijen Turki, MIT di bawah arahan Erdogan, telah menyediakan sumber daya dan bantuan materi bagi ISIS.

Sementara pejabat Bea Cukai Turki menutup mata terhadap rekrutan ISIS yang mengalir melintasi perbatasan Turki ke Suriah dan Irak. "Intelijen Turki tahu segalanya," seorang pejuang ISIS yang ditangkap mengatakan kepada para penculik Kurdi baru-baru ini.

Bantuan Turki untuk ISIS dimulai tepat di atas. Pada 2016, Wikileaks menerbitkan arsip 58.000 email yang mendokumentasikan keterlibatan menantu Erdogan, Berat Albayrak, dalam membantu ISIS memasarkan minyak yang dicuri dari Suriah dan Irak. Sampai publikasi email, Albayrak telah membantah keterlibatan dalam perdagangan minyak ilegal.

Sümeyye Erdogan, putri presiden Turki, dilaporkan mendirikan seluruh korps medis, termasuk rumah sakit untuk merawat pejuang ISIS yang terluka di Sanlurfa, sebuah kota di Turki Tenggara yang dekat dengan perbatasan Suriah.

20 ribu ibu rumah tangga bersama dengan lebih dari 864 bayi telah dipenjarakan karena mengkritik pemerintah Turki.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News