RI Remehkan Pencemaran Laut Timor
Senin, 26 Oktober 2009 – 10:39 WIB
RI Remehkan Pencemaran Laut Timor
KUPANG- Pemerintah Indonesia dinilai lambat dalam antisipasi dan menganangi pencemaran laut Timor akibat meledaknya sumur minyak Atlas Barat di ladang minyak Montara yang terletak di Laut Timor sejak 21 Agustus 2009 lalu. Bahkan, pemerintah terkesan meremehkan kejadian tersebut hingga pencemaran sudah berakibat sangat merugikan masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB), Ferdi Tanoni kepada wartawan di Kupang Minggu (25/10) mengutip laporan jaringannya dari Sydney Australia yang diterimanya pada Mingu (25/10) siang.
Hingga saat ini kebocoran sumur minyak itu terus menyemburkan ratusan ribu liter per hari di laut Timor lantaran operator ladang minyak Montara asal Thailand PTTEP Australasia belum sanggup menyumbat bocoran minyak. Padahal sudah tiga kali dilakukan upaya menghentikan semburan minyak mentah itu.
Sementara itu upaya penyumbatan keempat yang direncanakan akan dilakukan pada hari Jumat (23/10) tidak jadi dilakukan dan ditunda ke hari Minggu (25/10). Namun rencana itu ditunda lagi pelaksanaannya dan direncanakan baru akan dimulai pada hari Selasa (27/10) dengan alasan belum menemukan peralatan yang tepat untuk digunakan menyumbat sumur minyak yang bocor itu.
KUPANG- Pemerintah Indonesia dinilai lambat dalam antisipasi dan menganangi pencemaran laut Timor akibat meledaknya sumur minyak Atlas Barat di ladang
BERITA TERKAIT
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan