Riau Satu

Oleh Dahlan Iskan

 Riau Satu
Dahlan Iskan.

Cucu perusahaan PLN itulah yang ditunjuk langsung untuk membangun PLTU. Dengan perjanjian PLN akan membeli listriknya. Selama 30 tahun. Dengan harga 5,6 cent USD tadi.

Syaratnya: Samantaka harus meminjami cucu perusahaan PLN sebesar 49 persen dari modal. Dengan demikian si cucu hanya setor 10 persen dapat saham 51 persen.

Cucu PLN tidak punya uang kalau harus setor 51 persen. Untuk setor 51 persen diperlukan uang sekitar Rp 1,2 triliun.

Dari hitungan itu berarti Samantaka ini uangnya luar biasa banyak. Untuk setorannya sendiri (49 persen) kira-kira Rp 1,2 triliun. Untuk meminjami cucu PLN kira-kira Rp 1 triliun.

Dari mana dapat uang sebanyak itu? Harus kontan pula?

Lahirlah ide hebat berikutnya:

Samantaka diakui sebagai anak perusahaan Black Gold. Yang statusnya perusahaan publik di Singapura.

Dengan status seperti itu maka bila surat penunjukan PLN ditandatangani harga saham Black Gold akan melonjak. Apalagi kalau perjanjian jual beli listrik (PPA)-nya juga sudah ditandatangani.

Hanya jagoan sekelas Johannes Kotjo yang bisa melihat lubang seperti ini. Atau jagoan sekelas Setya Novanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News