Ribuan Buruh Bakal Demo, Desak Revisi Upah hingga Hentikan Perang Israel-Palestina

Ribuan Buruh Bakal Demo, Desak Revisi Upah hingga Hentikan Perang Israel-Palestina
Buruh menyatakan bahwa perjuangan buruh untuk menuntut keadilan akan terus dilakukan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan bahwa perjuangan buruh untuk menuntut keadilan akan terus dilakukan.

Dia menyebutkan ribuan buruh akan kembali turun ke jalan pada Kamis (21/12).

"Tiga agenda yang diperjuangkan oleh buruh dan didukung penuh oleh Partai Buruh. Pertama terkait Isu Kenaikan Upah, kedua Tolak Omnibus Law Cipta Kerja dan ketiga Stop Perang Israel-Palestina," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, (15 /12).

Dia menyebutkan aksi itu dilakukan bertepatan dengan sidang Perdana Uji Materil Cipta Kerja, yang telah didaftarkan oleh Partai Buruh ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada awal Desember kemarin. 

"Tanggal 21 Desember 2023 Partai Buruh dan Serikat Buruh lainnya kembali melakukan aksi besar, ke Gedung MK, Istana Negara dan Kedubes AS," jelasnya.

"Dengan 3 tuntutan utama, yakni Meminta Revisi SK Gubernur terkait Kenaikan Upah, Tolak Omnibus Law Cipta Kerja dan Menyerukan untuk Gencatan Senjata Permanen antara Israel dan Palestina, Stop War," lanjut Said Iqbal.

Terkait UU Omnibus Law Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan, Said Iqbal juga mengingatkan, bahwa ada 9 poin yang digugat oleh buruh.

Said menjelaskan buruh keberatan karena dalam klaster ketenagakerjaan, ada 9 poin, yakni terkait upah minimum yang kembali pada konsep upah murah, outsourcing seumur hidup (tidak ada batasan jenis pekerjaan dan bahkan negara menempatkan dirinya sebagai agen outsourcing), kontrak kerja yang berulang-ulang, pesangon murah, PHK yang dipermudah, pengaturan jam kerja dan pengaturan cuti (tidak ada kepastian upah bagi buruh perempuan yang akan mengambil cuti haid atau melahirkan).

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan bahwa perjuangan buruh untuk menuntut keadilan akan terus dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News