Ribuan Karyawan Freeport Mogok Kerja, Pemerintah Ogah Campur Tangan

Menurut Riza, aksi memang terbatas pada operasi di tambang terbuka Grasberg. ’’Yang terkena gangguan hanya tambang terbuka,’’ ucapnya.
Dia memastikan aksi yang sudah berjalan sepekan itu tidak berdampak pada operasi lainnya.
Termasuk para pekerja di tambang bawah tanah yang masih berjalan normal. ’’Operasi pabrik pengolahan masih berlangsung, tapi secara terbatas,’’ tuturnya.
Di sisi lain, Dirjen Minerba Bambang Gatot Ariyono mengonfirmasi bahwa salah satu pemicu aksi tersebut adalah bonus.
Saat ini kementerian tidak mau ikut campur dengan upaya perundingan yang dilakukan dengan pekerja.
’’Mogok karena minta bonus, transisi dari tambang Grasberg ke dalam, lantas outsourcing menjadi pegawai penuh,’’ ungkapnya.
Dia juga tidak mengetahui seberapa besar penurunan produksi yang muncul karena aksi tersebut.
Yang penting, perusahaan bisa menyelesaikan masalah internal itu secepatnya. ’’Katanya, dalam dua atau tiga hari ini bisa diselesaikan,’’ ucapnya. (dim/c18/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Seribu pekerja PT Freeport Indonesia masih mogok kerja hingga Rabu (5/1) kemarin. Aksi mogok yang dilakukan sejak 28 September itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Ajak Gates Foundation untuk Kerja Sama dengan Danantara
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya