Ribuan Orang Diamankan Demo Rusuh RUU Cipta Kerja, Anak STM Banyak Banget

Ribuan Orang Diamankan Demo Rusuh RUU Cipta Kerja, Anak STM Banyak Banget
Puluhan pelajar diamankan Polsek Pademangan yang akan ikut demo menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Kamis (8/10/2020). Foto: ANTARA/Fauzi Lamboka

jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan 50 persen dari 1.192 yang diamankan polisi di Polda Metro Jaya merupakan anak STM.

Ribuan orang tersebut diamankan polisi karena hendak mengikuti aksi unjuk rasa menolak RUU Omnibus Law-Cipta Kerja, Kamis (8/10).

"Kenapa saya butuh orang tuanya? 50 persen dari 1.192 ini adalah anak sekolah STM yang ditanya, 'Kamu tahu engga apa itu undang-undang (Ciptaker)? Enggak tahu. Terus kamu ke sini ngapain? Oh saya diundang pak melalui media sosial diajak teman, nanti dapat duit di sana, dapat makan, tiket kereta sudah disiapin, truk sudah disiapin, bus sudah disiapin tinggal datang ke sana lempar-lempar saja'," ungkap Yusri kepada wartawan, Jumat (9/10).

Lebih jauh, dia mengatakan, pihak kepolisian mengamankan sebanyak 1.192 orang dalam kericuhan yang berujung dengan perusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas milik kepolisian seperti pos polisi dan kendaraan dinas.

Selain itu, para pelajar yang masih di bawah umur tersebut mengaku mendapat undangan dari media sosial dan dijanjikan akan mendapatkan sejumlah uang.

Pihak kepolisian juga memberikan edukasi kepada para pelajar yang diamankan untuk tidak ikut-ikutan ajakan yang tidak jelas asal-usulnya dan melawan hukum.

Pelajar yang dipulangkan juga diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Orang tua pelajar yang datang menjemput juga diimbau untuk mengawasi anak-anaknya dengan lebih baik.

Polisi mengatakan 50 persen dari 1.192 yang diamankan saat demo menolak RUU Cipta Kerja merupakan anak STM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News