Ribuan Orang Jepang Berkabung, Kucing Ini pun Dikubur Pakai Upacara Shinto
Pertama kali menjabat disana, ketika jalur stasiun itu hampir bangkrut dan stasiun itu kehilangan staf manusia terakhirnya. Tapi setelah dia diangkat dan ketenarannya tersebar, ribuan wisatawan berbondong-bondong datang untuk melihat dia.
Para penumpang tambahan dan penjualan suvenir membuat jalur itu selamat kembali. Itulah prestasi terbesar Tama selama masa jabatannya, menyelamatkan stasiun kereta dari kehancuran finansial.
Tama mati Senin lalu di sebuah rumah sakit hewan setempat. Kucing betina tersebut meninggal akibat gagal jantung. Tama dikubur dengan upacara Shinto. Berdasarkan keyakinan itu Tama akan menjelma sebagai dewi di kehidupan yang lain.
Sejak kematian Tama, ribuan orang yang berkabung datang menyampaikan karangan bunga dan berbagai hadiah lain untuk kucing itu. Stasiun itu juga dibanjiri kiriman botol sake, tuna kaleng dan berbagai buah-buahan sebagai persembahan untuk Tama.
Kucing lain pun diangkat menjadi kepala stasiun magang, setelah kematian Tama akibat gagal jantung pada 22 Juni lalu. (ray/jpnn)
KISHI - Seekor kucing Jepang yang menjabat sebagai master di stasiun kereta api selama delapan tahun meninggal. Meninggalnya kucing yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024