Ribuan Pekerja Terampil Tetap Tidak Bisa ke Australia Meski Sudah Memiliki Visa

"Kami mengalami banyak kecemasan," ujar Yarik.
"Saya harus setiap saat mencari berita Australia sepanjang tahun ini, mengikuti sumber-sumber berita atau petunjuk apa pun dari pemerintah tentang kapan perbatasan akan dibuka," jelasnya.
Hal yang membuat penantian mereka ini terasa begitu menyiksa yaitu kurangnya informasi dari Pemerintah Australia.
Visa yang dipegang Yarik hanya berlaku empat tahun, dengan syarat harus menghabiskan dua tahun di wilayah regional, yaitu di Australia Selatan.
"Masalahnya, visa yang kami miliki terikat batas waktu. Jika kami kita tidak menyelesaikannya sebelum Oktober tahun ini, waktunya akan habis," ujarnya.
Yarik memahami, mustahil bagi bagi siapa pun di Australia untuk mengkomunikasikan kepastian pembukaan perbatasan.
Namun, dia mendesak pemerintah memberikan jaminan perpanjangan visa, atau mengizinkannya untuk langsung memohon menjadi penduduk tetap.
Yarik mengaku telah menghubungi pihak Departemen Dalam Negeri namun tidak mendapatkan jawaban mengenai kepastian kapan keluarga ini bisa masuk kembali ke Australia.
Sudah bertahun-tahun keluarga ini berusaha untuk bisa tinggal dan kerja di Australia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya