Ribuan TKI Dukung Jokowi-JK
jpnn.com - JAKARTA - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau buruh migran dari dalam dan luar negeri sepakat mendukung pasangan presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Dukungan muncul karena Jokowi-JK dinilai punya komitmen kuat untuk mengubah nasib buruh migran dengan cara merevisi UU Nomor 39 Tahun 2014 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.
“Apalagi Jokowi buruh migran banget. Dia berasal dari kampung. Sedang JK sejak lama dikenal sangat peduli dengan buruh,” ucap Sekretaris Nasional Jokowi-JK Pro TKI Muhammad Miftah Farid, Kamis (5/6).
Dikatakan Miftah, buruh migran sejak lama menilai UU No 39 tak optimal melindungi kepentingan buruh terutama mereka yang bekerja di luar negeri.
Keinginan buruh tersebut diharapkan terakomodasi oleh Jokowi-JK yang dalam beberapa kesempatan kerap mengatakan akan merevisi UU No 39 agar sesuai dengan konvensi organisasi buruh PBB (ILO).
“Harapan kami, jika terpilih nanti Jokowi-JK bisa mendorong revisi UU No 39 sehingga kami mendapat perlindungan yang bermartabat,” tambah Miftah Farid.
Deklarasi dihadiri anggota DPR RI dari Faksi PDI-P Rieke Diah Pitaloka. Dalam sambutannya Rieke menyebut selama ini jarang sekali ada acara khusus bagi TKI selain yang digelar Sekretaris Nasional Jokowi-JK Pro TKI.
Dalam kesempatan tersebut, politisi kelahiran Garut, Jawa Barat ini sempat menyapa para TKI di Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, Kuwait, dan Jawa Timur lewat teleconference. (pra/jpnn)
JAKARTA - Ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau buruh migran dari dalam dan luar negeri sepakat mendukung pasangan presiden dan wakil presiden
- 3 Kategori Orang Ini, Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini
- Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi