Ribuan Ton Ikan Mati, Maklumi Badan Otorita Danau Toba Molor
Boy yakin, masukan yang sudah disampaikan YPDT itu sedang dalam proses diakomodir di dalam draf Perpres. Karena itu, dia bisa memaklumi target penerbitan Perpres dimaksud molor.
“Lebih baik terlambat, menunggu konsepnya matang, termasuk kesiapan aspek kebersihan lingkungannya. Justru akan aneh ketika Badan Otorita sudah terbentuk tapi kondisi Danau Toba masih jorok,” kata Boy.
Terlebih lagi, pada awal Mei lalu, terjadi tragedi berupa matinya ribuan ton di Danau Toba, tepatnya di Haranggaol, Simalungun.
“Barangkali pemerintah pusat ingin agar masalah itu diselesaikan dulu oleh pemda, begitu sudah beres dan lingkungan bersih, barulah Perpres diterbitkan,” pungkas Boy.
Pengurus YPDT berharap pemda-pemda di sekitar Danau Toba, khususnya Kabupaten Simalungun, cepat tanggap dan pro aktif menangani permasalahan berton-ton ikan yang mati. Termasuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar