Ribuan Ton Limbah B3 Menumpuk di Kawasan Industri, Kian Mengkhawatirkan!

Ribuan Ton Limbah B3 Menumpuk di Kawasan Industri, Kian Mengkhawatirkan!
LIMBAH B3 menumpuk di tempat penyimpanan sementara di Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK) Batam, Selasa (30/4). F. KITK untuk Batam Pos

“Ini dapat mengurangi tingkat kepercayaan dari klien. Karena menganggap perusahaan tidak dapat memberikan jaminan perlindungan lingkungan hidup. Aspek lingkungan hidup mendapatkan perhatian utama dari customer maupun klien perusahaan-perusahaan yang ada di KITK,” katanya.

Kondisi ini, kata Sony, tidak hanya menimbulkan kerugian bagi Batam saja. Tapi juga untuk perusahaan. Sebab pihak perusahaan terpaksa harus membangun TPS tambahan untuk menyimpan limbah.

“TPS tambahan ini membutuhkan biaya yang besar, karena harus menyiapkan lahan, membangun fisik dan menambah fasilitas di TPS,” ucapnya.

Kerugian lainnya, perusahaan juga harus menambah fasilitas kesehatan dan keselamatan.

“Potensi kerugian lainnya, aspek yuridis. Pelanggaran atas Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah terkait pengelolaan limbah. Ada ancaman materil dan imateril. Bisa-bisa perusahaan ditutup,” ujarnya.

Dia mengatakan, penyebab tidak diperbolehkannya limbah-limbah ini keluar dari Batam, masih belum ada keterangan yang jelas dari instansi terkait yang mengeluarkan larangan tersebut.

“Polemik ini masih tidak jelas ujungnya. Perusahaan penghasil limbah B3 tidak pernah mendapatkan pemberitahuan secara resmi. Apa akar permasalahan yang sesungguhnya. Atau setidaknya diberikan solusi jangka pendek ke perusahaan yang menghasilkan limbah B3,” kata Sony.

Sony berharap segera ada solusi dari pemerintah. Ia sendiri mengaku sudah menjalin komunikasi intens dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, dan instansi terkait lainnya.

Ribuan limbah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) menumpuk di tempat penyimpanan sementara (TPS) di beberapa kawasan industri, salah satunya di Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK), Batam, Kepri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News