Ribuan Warga Australia Adukan Kasus Penipuan Bitcoin

"Tidak ada yang mau uangnya diambil, jadi ya, rasanya tidak enak sekali," katanya.
Akram mengatakan dia dan puluhan investor lainnya telah mengejar uang mereka sejak saat itu, tapi dengan hanya sedikit bantuan dari pihak berwenang.
"Semua berharap banyak pada pihak berwenang Australia," katanya.
"Salah satu daya tarik Igot adalah mereka entitas asli Australia, inilah cara mereka beriklan, bagaimana mereka mendapatkan banyak kepercayaan dari orang-orang."
"Banyak pelanggan tercengang mengapa tidak ada yang bisa dilakukan."
Di dunia maya sepertinya perusahaan Igot memiliki nama baru, yakni Bitlio, meski seorang pengacara untuk Bitlio mengatakan pada program 7.30 bahwa perusahaannya tidak sama.
7.30 tidak mendapatkan komentar dari Igot soal pemberitaan ini.
Bitlio mengatakan bahwa pihaknya pernah menawarkan untuk mentransfer mata uang kripto dari Igot ke token online yang dapat diperdagangkan di bursa Bitlio, namun beberapa pelanggan Igot telah gagal mengubah kepemilikan mereka.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan