Ribuan Warga Indonesia di Australia Terancam Tidak Bisa Mencoblos Besok
"Daftar Pemilih Tambahan itu lebih dari 2.000, kira-kira 2.700 lah," katanya.
"Untuk di Australia, Daftar Pemilih Tetap itu kira-kira 35.000. Dua persen dari 35.000 itu kan ... 700-an juga kan? Berarti kalau DPTB 2.700, cadangan surat suara 700, berarti kan ada 2.000-an yang unallocated, lah bahasanya.
"Mereka hanya dapat surat suara kalau orang-orang di DPTB ini enggak tinggi partisipasinya."
Mengenai warga yang tidak bisa memilih, David mengingatkan bahwa PPLN sudah melakukan pengecekan data pemilih sejak Februari hingga Juni, di mana panitia telah meminta warga untuk mengecek apabila ada data yang salah atau bila sudah terdaftar.
Ia juga mengatakan dari bulan Agustus hingga Januari 2024, PPLN melayani pemilih yang pindah domisili.
Menurut David, daripada saling menyalahkan, ada 'treatment' yang bisa dilakukan untuk mengakomodasi masalah ini.
"Kalau saya boleh usul, perlu ada perbaikan aturan KPU untuk alokasi surat suara ... jadi kita enggak bicara dua persen ini dinaikkan jadi tiga persen atau empat persen," katanya.
"Tapi kita bicara DPT dan DPTB ini kan rohnya sama, sama-sama sudah ada kertas suaranya, tinggal dipindahkan.
Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan digelar lebih awal di Australia, yakni hari Sabtu besok, 10 Februari.
- Plt Sekjen MPR Siti Fauziah Tekankan Pentingnya Rekonsiliasi Nilai Pancasila Usai Pemilu
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- AMPG Sebut Qodari sedang Standup Comedy Komentari Golkar Bisa Jadi Brutus
- Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2024
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Anies Tertarik Maju Pilkada Jakarta, PKS Tidak Tergoda