Ribuan Warga Indonesia di Australia Terancam Tidak Bisa Mencoblos Besok
"NIK itu kan single, kecuali ada orang punya NIK dua, setahu saya NIK itu hanya satu masing-masing orang," katanya.
David mengatakan warga Indonesia yang sudah 'for good' atau meninggalkan Australia tetap mendapatkan pemberitahuan mencoblos karena mereka tidak melaporkan diri saat hendak kembali ke Indonesia.
"Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak paham bahwa kalau dia meninggalkan suatu negara, itu harus lapor," kata David.
"Data ini kan dipakai juga sebagai basis data KPU. 'Oh si A terdata di Australia', dia [database] enggak punya pengetahuan lain bahwa orang ini sudah pulang."
Menurut data PPLN, sebanyak 35.000 warga Indonesia sudah terdaftar untuk memilih di Australia, dengan jumlah pemilih terbanyak di Sydney.
Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan digelar lebih awal di Australia, yakni hari Sabtu besok, 10 Februari.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- AMPG Sebut Qodari sedang Standup Comedy Komentari Golkar Bisa Jadi Brutus
- Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2024
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Anies Tertarik Maju Pilkada Jakarta, PKS Tidak Tergoda
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia