Ridho Slank Lebih Pilih Go-Jek Karena Produk Dalam Negeri

Ridho Slank Lebih Pilih Go-Jek Karena Produk Dalam Negeri
Ilustrasi Gojek. Foto: Dedi Sofyan/JPNN.com

Namun, promo yang berlebihan bisa menciptakan persaingan tidak sehat, yang berpotensi mengancam keberlangsungan usaha yang secara jangka panjang juga dapat mengancam pendapatan mitra Go-Jek.

"Bagi kami yang terpenting adalah memastikan berbagai keunggulan inovasi, seperti saat ini terus dilakukan, untuk memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi konsumen serta menguntungkan buat mitra Go-Jek," ujar Michael.

Pascaterbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 12 Tahun 2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat (PM 12/2019), di lapangan terjadi perang tarif yang cukup ramai.

Grab, aplikasi ride sharing asal negeri Jiran Malaysia, terus menebar uang dengan memberikan subsidi kepada konsumen dan pengemudinya lewat berbagai promo harga murah.

Belakangan, langkah agresif Grab yang berkolaborasi dengan Grup Lippo dalam bisnis ojol dinilai berpotensi menabrak aturan monopoli.

Salah satu contohnya program angkutan bersama atau car pooling yang diinisiasi Grab dengan Pemkot Bandung.

"Tujuan programnya baik, tapi tanpa tender terbuka Grab berpotensi monopoli," kata pendiri Institute for Competition and Policy Analysis (ICPA) Syawkawi Rauf.(jpnn)


Selain tarif yang terjangkau konsumen dan menguntungkan mitra driver, Go-Jek juga memberikan promo-promo yang menarik.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News