Rilis Popularitas SBY Diragukan

Rilis Popularitas SBY Diragukan
DEMO - Banyaknya demo dan aksi massa yang merefleksikan kekecewaan masyarakat, seperti aksi aktivis dari Solidaritas Melawan Impunitas, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (31/1) ini, membuat klaim soal popularitas SBY diragukan. Foto: Ukon Furkon Sukanda/Indopos.
JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Effendi Gazali tak yakin dengan hasil dua lembaga riset yang menyebut popularitas Presiden SBY masih tinggi. "Bagaimana mungkin setelah dilanda kasus Bank Century dan SBY mengetahui itu (proses pengambilan kebijakan bailout Rp 6,7 triliun, Red), angka kepuasan publik masih lebih tinggi. Itu tidak masuk akal," kata Effendi Gazali di Jakarta kemarin (31/1).

Beberapa waktu lalu, Indo Barometer pimpinan Muhammad Qodari merilis survei terbarunya. Hasilnya adalah tingkat kepuasan terhadap SBY masih cukup tinggi, yakni 74,5 persen. Tak jauh berbeda, survei terbaru LSI (Lembaga Survei Indonesia) pada pertengahan Januari lalu juga menunjukkan kepuasan publik terhadap SBY bertahan di 70 persen.

Effendi melihat itu sebagai strategi komunikasi politik yang akan dibangun untuk mengarahkan opini publik. Membangun citra sangat penting. Apalagi, saat ini berbagai gerakan massa yang menilai SBY gagal dalam seratus hari pemerintahannya tengah mencapai puncak.

"Saya tidak mau menuduh. Tapi, temuan seperti itu (survei) sangat membingungkan. Tapi, silakan saja, buat survei dan mengumumkannya," kata Effendi dengan nada menyindir.

JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Effendi Gazali tak yakin dengan hasil dua lembaga riset yang menyebut popularitas Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News