Rina tak Setuju Menjurus Fisik

Rina tak Setuju Menjurus Fisik
Rina tak Setuju Menjurus Fisik
“Budaya lawakan berubah. Mulai lawakan ala kampus (era Warkop), jadi lawakan verbal (era Jayakarta Grup), hingga lawakan nyela sampai pukul-pukulan (era sekarang). Untungnya pakai styrofoam. Coba kalau asli, pelawak pada benjol semua dong, hehehe...”

Finalis Audisi Pelawak TPI perdana ini sepakat bahwa pasar atau pemirsa mempengaruhi jenis lawakan. Ditambah lagi kesukaan publik akhir-akhir ini akan informasi sarat kekerasan. Hal itu lantas ditiru pelawak dalam bekerja.

“Masyarakat kita terbiasa lihat celaan sampai pukul-pukulan. Diadopsi jadi gaya lawakan. Nah sekarang dibalikin, tergantung selera penonton. Kita lihat acara lawak kayak gitu masih ramai penonton. Kalaupun yang nggak suka, aku yakin bisa dihitung. Selera publik seragam,” terangnya. 

Namun Rina minta pelawak tak takut kalau sewaktu-waktu dipanggil KPI atau ditegur masyarakat. Itu konsekuensi pekerja hiburan. Pelawak sama saja dengan artis lainnya. “Tapi lihat dulu ada apa dibalik pemanggilan. Kalau alasannya baik, why not. Tapi kalau macem-macem, what happen.”

PERTENGAHAN 2010, komedian Rina ‘Sinden’ memutuskan hengkang dari program TV Opera Van Java. Padahal dia sudah sebelas bulan bergabung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News