Risau Pencurian Ikan, Adhyaksa Dault Luncurkan Buku Pemuda dan Kelautan

Risau Pencurian Ikan, Adhyaksa Dault Luncurkan Buku Pemuda dan Kelautan
Risau Pencurian Ikan, Adhyaksa Dault Luncurkan Buku Pemuda dan Kelautan
Ditambahkan, dirinya sangat risau dengan pencurian ikan di laut Indonesia. Betapa tidak, para nelayan sudah berhasil menangkap ikan yang harganya sangat mahal, seperti tuna yang harganya bisa mencapai Rp1 miliar hingga Rp5 miliar per ekor, tetapi tidak bisa dibawa ke pantai karena nelayan tidak punya kapal yang layak. Sehingga, ikan-ikan itu terpaksa dijual murah kepada kapal ikan asing yang transaksinya di tengah laut.

"Nelayan kita fasilitasnya terbatas, kalau ikan yang ditangkap dibawa ke pelabuhan, ikannya sudah keburu mati. Gak ada harganya lagi. Di tengah laut, dijual kepada kapal asing dengan harga yang sangat murah. Ini memprihatinkan sekali," tambah mantan Ketua Umum KNPI ini.

Adhyaksa juga menyebutkan, sedikitnya pencurian ikan di laut Indonesia itu mencapat Rp40 triliun per tahun. Jika itu bisa dijadikan untuk penghasilan nelayan, Adhyaksa sangat yakin seluruh nelayan Indoensia akan sejahtera.

"Karena itu, kita sangat prihatin. Saya hanya bisanya membuat buku ini agar menjadi pelajaran dan pengetahuan sehingga bisa dicarikan solusi mengatasinya. Buku-buku ini saya sengaja bikin 10 seri yang ditujukan kepada anak-anak sekolah, khususnya SMU. Agar adik-adik kita memahami kekayaan laut dan para pemuda bangkit untuk membangun bangsa ini di sektor kelautan. Sehingga bangsa kita semakin sejahtera," urainya dengan panjang lebar.(fuz/jpnn)

JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault merasa sangat prihatin dengan nasib para nelayan di Indonesia. Meskipun memiliki


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News