Riset Terbaru Perjelas Risiko Kanker Payudara
"Sejalan dengan waktu kami mengikuti para wanita ini. Jadi kami kembali ke mereka setiap beberapa tahun dan memberikan kuesioner," kata Prof Hopper.
"Kita memulai saat para wanita itu datang dan kita terus mengikutinya sehingga kami bisa tahu apa risiko mereka," jelasnya. "Sekarang kami memiliki ketepatan yang pasti."
Risiko tetap tinggi
Prof Hopper mengatakan tim peneliti tahu tingginya risiko untuk wanita dalam kelompok ini, mungkin hingga 90 persen, namun tidak setinggi yang diperkirakan.
"Kami sekarang memastikan risiko rata-rata, tapi kami belajar lebih dari itu," katanya.
"Salah satu yang kami pelajari adalah risiko itu juga bergantung pada riwayat keluarga seorang wanita. Dan juga bergantung dimana mutasi itu dalam gen," ujarnya.
"Jadi tidak setiap mutasi memiliki risiko yang sama," tambahnya.
Namun seiring dengan temuan tersebut, muncul kekhawatiran baru.
Sebuah studi terbaru semakin memperjelas pemahaman mengenai risiko kanker payudara bagi mereka yang membawa mutasi gen BRCA1 dan BRCA2. Temuan ini menunjukkan perlunya identifikasi dini dan pemantauan penyakit ini seumur hidup.
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh